Berilah lebih daripada yang kamu terima, sehinggah yang tamak pun akan berterimakasih kepadamu. Simpanlah cukup kecerdikan sebagai persediaan, sehinggah pada masa yang tidak diduga, kamu tidak akan terpojok.
Vegetable Roots
Pertempuran Tebing Merah yang terjadi di permulaan abad ketiga adalah pertempuran yang paling terkenal dalam sejarah China.peta pertempuran negara Wei Shu dan Wu |
Pertempuran Tebing Merah membuat kekuatan di antara tiga kerajaan, Wei, Wu, dan Shu menjadi seimbang, yang terjadi karena runtuhnya dinasti Han. Pada pertempuran di Tebing Merah itulah Cao Cao, penguasa Wei, memimpin sebuah armada berjumlah 200.000 orang menyebrangi Sungai Yangze dan kembali hanya dengan 28 orang saja setelah dikalahkan habis-habisan oleh pasukan gabungan dari Wu dan Shu. Pada pertempuran di Tebing Merah ini jugalah orang yang paling bijaksana dalam sejarah China, Zhuge Liang, membuat namanya termashyur sepanjang zaman, sebuah nama yang sampai sekarang masih sangat familiar di China.
Tiga Kerajaan
Cao Cao Raja Wei Liu Bei Raja Shu Sun Quan Raja WuMenjelang akhir dinasti Han, yang merupakan salah satu dinasti terlama di antara dinasti-dinasti lain di China, tiga buah negara yaitu Wei, Wu dan Shu berkompetisi satu dengan yang lain berebut kekuasaan. Cao Cao, yang menjadi penguasa Wei adalah yang paling kuat di antara ketiganya dan mendominasi daerah utara. Dia juga menjadi perdana mentri dikekaisaran Han yang sepenuhnya mengontrol raja muda dinasti Han. dengan menggunakan nama raja, dia memberi perintah dan menyerang mereka yang tidak mematuhuinya. Dia bermaksud untuk menghancurkan negara Shu dan Wu dan memperluas kekuasannya ke seluruh China. sebagai orang yang bermuka dua, Cao Cao tidak hanya seorang prajurit profesional yang baik tetapi juga seseorang yang berpendidikan. teteapi dia sangat kejam, tidak setia dan penuh curiga. Motonya yang terkenal adalah : "Lebih baik saya mengkhianati seluruh dunia daripada membiarkan seluruh dunia mengkhianati saya."
Penguasa Wu adalah Sun Quan, keturunan jenderal Sun Tzu yang terkenal yang menulis buku seni perang. Keluarga Sun menguasai muara sungai Yangtze selama bertahun-tahun. Sun Quan menolak untuk menyerah kepada Cao Cao tampa perlawanan, tetapi pasukannya tidak sekuat pasukan Cao Cao. yang paling lemah di antara ketiganya adalah adalah Shu, penguasa penguasanya adalah Liu Bei. Liu Bei adalah keturunan ningrat dinasti Han yang menguasai China antara 206 S.M samapai220 M.
Liu Bei seorang yang baik, simpatik, dan sederhana, tidak terlalu pandai ataupu berbakat, tetapi dia mendapatkan simpatik dari rakyat kebanyakan. Dia dan kedua saudara angkatnya telah mengabdikan diri mereka untuk menciptakan kedamaian dan mengembalikan kekuasaan dinasti Han di China.
(Zhuge Liang Ahli politik, strategi, militer, filsafat, astronomi, fisika, musik Negara Shu)
Upanyanya mendapat dukungan yang luar biasa ketika Zhuge Liang bergabung dengannya beberapa tahun kemudian setelah dia bangkit dan berperang melawan Cao Cao.
Zhuge liang adalah orang dengan bakat yang sangat unik. Dia sedang menyepi ketika Liu Bei mengunjunginnya. Baru pada kunjungan ketigalah Liu Bei berhasil bertemu dengannya dan dan membujuknya untuk bekerja untuknya. Pengetahuan Zhuge Liang tentang politik, strategi militer, ilmu fisika, dan psikologi manusia tak tertandingi pada zamanya. Pada waktu itu, Cao Cao telah memenangi perang strategi melawan melawan Liu Bei di China Tengah. Analisa Zhuge Liang tentang situasi politik dan militer mencelikkan mata dan pikiran Liu Bei yang selalu meraba dalam gelap sejak kekalahannya. Zhuge Liang menjadi perantara terbentuknya hubungan antara Shu dan Wu.
Periode ini disebut periode Tiga Kerajaan dalam sejarah China, dan menjadi zaman yang paling menarik dalam sejarah China.
Patung Zhuge Liang di China |
bersambung....................................!
0 comments:
Post a Comment